AMAZING BANGKOK : (Day 4) Terminal 21 dan 3D Art Museum

Selamat pagi menjelang siang dari Bangkok, readers!

Bangkok, 16 November 2014, matahari udah tinggi dan mentereng, tapi belum ada kabar dari Sam. Kemarin setelah pulang dari Chatuchak, kita buka-buka peta wisata Bangkok milik Sam untuk menentukan rencana perjalanan hari ini. Rencananya hari ini kita akan ke floating market, Terminal 21, dan night market di Yaowarat.

Tapi rencana berubah setelah sempat searching soal floating market yang kabarnya ga sebagus floating market di Pattaya. Selain itu soal Yaowarat Night Market yang kabarnya sedikit tidak aman, kita terpaksa batalin juga.

Bingung mau kemana, karena rencana benar-benar berubah drastis dari itinerary awal. Hari ke-4 ini sebenarnya kita akan ke Pattaya, tapi karena kelelahan terpaksa urung berangkat. Searching tempat menarik di Bangkok, sambil nunggu respon dari Sam (kita komunikasi pakai LINE atas bantuan wifi hotel) yang nampaknya belum bangun. Akhirnya menemukan tempat menarik lainnya, yaitu 3D Art Museum.

Setelah kita berempat sepakat, perjalanan pun dimulai dari Terminal 21, Art In Paradise (3D Art Museum), lanjut ke Asiatique (sumpah ini tempat tetap batal dikunjungi juga).

Terminal 21 (10.30 pm)

Penampakan Terminal 21 dari Stasiun BTS Asok
Penampakan Terminal 21 dari Stasiun BTS Asok

Untuk menuju Terminal 21 ini kita naik BTS dari National Stadium ke Asok dengan 42 THB dalam waktu 30 menit.

Terminal 21 ini sebenarnya adalah mal. Ga terlalu besar, sih menurut saya. Malahan lebih besar Tunjungan Plaza di Surabaya (cmiiw). Tapi mal ini punya konsep yang berbeda dari mal kebanyakan. Sesuai namanya, Terminal 21, mal ini didesain mirip gedung terminal di bandara. Di tiap eskalator aka nada tulisan “arrival” dan “departure”.

Selain bisa berbelanja, pengunjung juga bisa foto-foto gratis disini. Karena tiap lantaimemiliki tema berbeda berdasarkan negara-negara,  dan dibuat icon masing-masing negara. Tiap lantai didesain dengan detail dan sedemikian rupa, mulai dari lukisan dinding, desain toko, pola lantai, desain lampu, bahkan toilet sekalipun.

Sign di depan eskalator Main Floor: Arrived at Level M, Paris
Sign di depan eskalator Main Floor: Arrived at Level M, Paris
Sign di depan eskalator: Departure to Level 6, Hollywood
Sign di depan eskalator: Departure to Level 6, Hollywood

Kira-kira secara umum Terminal 21 tebagi atas:

  • Lower Ground Floor : Caribbean Beach.
Inilah kami bertiga (ki-ka): saya, Aam, Pewe. Sahabat 10 tahun sejak SMA kelas 1. (taken by Sam)
Inilah kami bertiga (ki-ka): saya, Aam, Pewe. Sahabat 10 tahun sejak SMA kelas 1. (taken by Sam)

Menyuguhkan nuansa pantai, dengan dekorasi pantai musim panas dan warna-warna hangat. Terdiri dari: supermarket, restoran, toko kelontong, toko buku, bank dan atm.

  • Ground Floor : Rome

Tema Romawi diwujudkan dalam lukisan dan patung-patung khas zaman romawi. Terdiri dari butik-butik bermerk.

  • Main Floor : Paris

Didesain dengan konsep jalanan kota Paris yang dipenuhi butik-butik berkelas. Terdiri dari butik-butik desainer Thailand dan toko kosmetik.

  • 1st Floor : Tokyo
Konsep Harajuku ditampilkan pada butik-butik di Level 1, Tokyo, Terminal 21
Konsep Harajuku ditampilkan pada butik-butik di Level 1, Tokyo, Terminal 21

Di lantai ini konsep Jepang benar-benar kentara. Ada banyak ciri yang ditampilkan, seperti: patung geisha, patung samurai, patung sumo, dan gerbang khas Jepang yaitu Torii. Terdiri dari butik-butik bergaya harajuku.

  • 2nd Floor : London
Icon kota London: Double decker bus di Level 2, Terminal 21
Icon kota London: Double decker bus di Level 2, Terminal 21

Tema London yang paling menonjol diwujudkan dengan telpon box merah, bus bertingkat dan penjaga istana. Terdiri dari butik-butik jeans, pakaian dan accessories pria, serta pakaian olahraga.

  • 3rd Floor : Istanbul (my favorite floor)
Nuansa Kota Istanbul yang ditampilkan di Level 3, Terminal 21
Nuansa Kota Istanbul yang ditampilkan di Level 3, Terminal 21

Didesain dengan nuansa kota Istanbul dengan lampu khas Timur Tengah dan patung sufi yang menari dan bermain alat musik. Terdiri dari: butik-butik tas, sepatu, accessories, perhiasan, dan hiasan ruang. Kebanyakan terbuat dari kulit asli, jadi siap-siap dengan harga yang fantastis, ya.

  • 4th Floor : San Fransisco (City Street)
Golden Bridge yang "di-copy" membentang di Level 4, San Fransisco, Terminal 21
Golden Bridge yang “di-copy” membentang di Level 4, San Fransisco, Terminal 21

Icon paling menonjol untuk tema San Fransisco ini adalah adanya Golden Bridge dan tram. Selain itu lukisan dan pola lantai juga menampilkan tema kota San Fransisco. Terdiri dari aneka restoran terkenal di Thailand.

  • 5th Floor : San Fransisco (Pier 21)

Tema yang dihadirkan adalah pelabuhan dan perkampungan nelayan di San Fransisco. Terdiri dari bermacam restoran dan food court yang menyajikan menu internasional.

  • 6th Floor : Holywood

Tema di lantai ini sudah pasti berbau Hollywood dan perfilman, ditandai dengan tulisan “Hollywood” dan Piala Oscar raksasa. Terdiri dari: bioskop, toko IT, spa dan fitness center.

Menurut saya, mal yang satu ini bisa jadi alternative belanja kalau kamu ingin beli sesuatu yang unik dengan edisi terbatas. Bisa dibilang ga ada atau jarang dijumpai di Indonesia. So, don’t miss this shopping mal!

Art In Paradise (3.30 pm)

Bangku kayu berbentuk palet lukis, Art in Paradise
Bangku kayu berbentuk palet lukis, Art in Paradise

Setelah menghabiskan waktu cukup lama di Terminal 21, sekedar untuk belanja dan foto-foto, kita berangkat ke Din Daeng dengan MRT. Untuk menuju ke Art in Paradise, kita naik MRT dari Stasiun Sukhumvit ke Thai Cultural Center dengan tarif 16 THB.

Turun di Stasiun Thai Cultural Center keluar melalui Exit 2, lalu jalan kaki nyebrang jalan ke Esplanade Mal. Art in Paradise berada di Lantai 4 mal. Tempat ini ga begitu ramai, mungkin karena ga begitu terkenal di telinga turis asing. Tapi untuk ukuran tempat wisata, saya harus bilang tempat ini MENARIK. Nice try lah ^^

Tiket masuk seharga 300 THB per orang. Di pintu masuk ada booth foto efek yang dipandu oleh petugasnya. Terus nanti hasil fotonya ditebus saat selesai berkunjung.

Sebelum masuk ke dalam museum, kita harus lepas alas kaki dan dititipkan ke bagian penitipan. Karena di dalam nanti kita akan guling-gulingan dan berekspresi sekreatif mungkin. Sampai otot wajah kejang dan encok dimana-mana. 😀

Dari pintu masuk, kita udah mulai disuguhkan dengan lukisan yang nampak seperti 3D. Benar-benar terlihat nyata. Takjub saya!

Berikut ini saya bagi sedikit foto-foto menarik pilihan redaksi, hehe.

Gila ah pengarah gayanya. LOL. (taken by Sam)
Gila ah pengarah gayanya. LOL. (taken by Sam)
With big pussy! (taken by Sam)
With big pussy! (taken by Sam)
Efek visualnya benar-benar memanipulasi otak. Bidang pun seolah berputar. Cool no? (taken by Sam)
Efek visualnya benar-benar memanipulasi otak. Bidang pun seolah berputar. Cool no? (taken by Sam)
Ekspresi tanpa batas. Benar-benar lukisan yang keren. ^^
Ekspresi tanpa batas. Benar-benar lukisan yang keren. ^^

Tips: Kalau mau berkunjung kesini kamu perlu waktu banyak. Minimal 3 jam. Jadi, atur jadwalmu sebaik mungkin. Ga semua lukisan harus kamu foto, ya! ^^

Bangkok (9.00 pm)

Malam terakhir di Bangkok. Sedih sekali rasanya padahal belum puas keliling Bangkok. Apa daya badan juga udah capek banget. Akhirnya hari ini cuma bisa ke dua tempat aja, Terminal 21 dan Art in Paradise. Batal lagi ke Asiatique *nangis di pelukan Mario Maurer* karena harus pulang ke hotel untuk packing keberangkatan besok pagi.

Pulangnya mampir ke 7Eleven beli frozen food, nasi goreng sosis untuk bekal sarapan besok. Hardly to say good night, Bangkok! :’)

Cost Day-4

BTS National Stadium ke Asok                  : 42 THB

Lunch di KFC Terminal 21 5th Floor           : 55 THB

MRT Sukhumvit ke Thai Cultural Center   : 16 THB

Tiket masuk Art in Paradise                     : 300 THB

MRT Thai Cultural Center ke Sukhumvit  : 16 THB

Dinner di KFC Terminal 21 5th Floor        : 56 THB

BTS Asok ke National Stadium                : 31 THB

Total Cost : 516 THB

Leave a comment